Neoplasma
jinak ini berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya. Oleh
karena itu dalam kepustakaan dikenal juga istilah fibromioma,leiomioma,ataupun
fibroid.
Patogenesis
Etiologi
pasti terjadinya mioma uterri sampai saat ini belum diketahui. Stimulasi
estrogen diduga sangat berperan tejadinya mioma uteri. Hipotesis ini didukung
oleh mioma uteri yang banyak ditemukan pada usia reproduksi dan kejadiannya
rendah pada usia menopose. Ichimura mengatakan bahwa hormon ovarium dipercaya
menstimulasi pertumbuhan mioma karna adanya peningkatan insidennya setelah
menarke. Pada kehamilan pertumbuhan tumor ini makin besar,tetapi menurun
setelah minopose. Perempuan nulipara mempunyai resiko yang tinggi untuk
terjadinya mioma uteri,sedangkan perempuan multipara mempunyai resiko relatif
turun untuk terjadinya mioma uteri.
Patologik anatomik
Menurut letaknya
mioma dapat dibagi:
·
Mioma submukosum:
berada dibawah endometrium dan menonjol kedalam rongga uterus .
·
Mioma intramural :
mioma terdapat didinding uterus diantara serabut miometrium
·
Mioma subserosum:
apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada permukaan
uterus,diliputi oleh serosa.
Mioma
submukosum dapat tumbuh bertangkai menjadi polip,kemudian dilahirkan melalui
saluran serviks (mioma geburt). Mioma subserosum dapat tumbuh diantara kedua
lapisan ligamentum latum menjadi mioma uteri intraligamenter.
Sarang
mioma dapat mengalami nekrosis dan infeksi yang diperkirakan karena sirkulasi
darahnya. Misalnya terjadi pada mioma yang dilahirkan hingga perdarahan berupa
mitroragia disertai leukorea dan gangguan gangguan yang disebabkan oleh infeksi
dari uterus sendiri.
Pengaruh mioma pada kehamilan dan persalinan
Terdapatnya
mioma uteri mungkin mengakibatkan hal-hal sebagai berikut:
·
Mengurangi kemungkinan
perempuan menjadi hamil,terutama pada mioma uteri submukosum.
·
Kemungkinan abortus
bertambah.
·
Kelainan letak janin
dalam rahim,terutama pada mioma yang besar dan letak subserosum.
·
Menghalangi lahirnya
bayi,terutama pada mioma yang letaknya diservik.
·
Insersia uteri dan
atonia uteri,terutama pada mioma yang letaknya didalam rahim dinding rahim atau
apabila terdapat banyak mioma.
·
Mempersulit lepasnya
plasenta,terutama pada mioma yang submukosum dan intramural.
Pengaruh kehamilan dan persalinan pada mioma uteri
Sebaliknya,kehamilan
dan persalinan dapat mempengaruhi mioma uteri menjadi:
·
Tumor tumbuh lebih
cepat dalam kehamilan akibat hipertrofi dan edema,terutama pada bulan –bulan
pertama,mungkin karena pengaruh hormonal. Setelah kehamilan 4 bulan tumor tidak
bertambah besar lagi.
·
Tumor menjadi lebih
lunak dalam kehamilan,dapat berubah bentuk,dan mudah terjadi gangguan sirkulasi
didalamnya,sehingga terjadi perdarahan dan nekrosis,terutama ditengah-tengah
tumor. Tumor tampak merah atau tampak seperti daging .
·
Mioma uteri subserosum
yang berrtangkai dapat mengalami putaran tangkai akibat desakan uterus yang
makin lama makin membesar. Torsi menyebabkan gangguan sirkulasi dan nekrosis
yang menimbulkan gambaran klinik nyeri perut mendadak.
Diagnosis
Diagnosis mioma
uteri dalam kehamilan biasanya tidak sulit walaupun kadang-kadang dibuat
kesalahan. Terutama kehamilan kembar,neoplasma ovarium ,dan uterus didelfis
dapat menyesatkan diagnosa. Ada kalnya mioma besar teraba seperti kepala janin
,sehingga kehamilan tunggal disangka kehamilan kembar,atau mioma kecil disangka
bagian kecil janin. Dalam persalinan mioma lebih menonjol sewaktu ada his
sehingga mudah dikenal.
Mioma yang lunak
dan tidak menyebabkan kelainan bentuk uterus sangat sulit untuk dibedakan dari
uterus gravidus. Bahkan pada laparotomi waktu perut terbuka,kadang –kadang
tidak mungkin untuk dibuat diagnosis yang tepat.
Penanganan
Pada umumnya
tidak dilakukan operasi untuk mengangkat mioma dalam kehamilan. Demikian pula
tidak dilakukan abortus provokatus. Apabila terjadi degenerasi merah pada mioma
dengan gejala-gejala seperti disebut diatas,biasanya tidak konservatif dengan
istirahat baring dan pengawasan yang ketat memberi hasil yang cukup memuaskan.
Antibiotika tidak banyak gunanya karena proses peradangannya bersifat suci
hama. Akan tetapi,apabila dianggap perlu,dapat dilakukan laparotomi percobaan
dan tindakan selanjutnya disesuaikan dengan apa yang ditemukan waktu perut
dibuka. Apabila mioma menghalang-menghalangi lahirnya janin,harus dilakukan
seksio sesarea. Dalam masa nifas mioma dibiarkan kecuali apabila timbul
gejala-gejala akut yang membahayakan.
Pengangkatannya dilakukan secepat-cepatnya setelah 3 bulan,akan tetapi pada
saat itu mioma kadang-kadang sudah demikian mengecil sehingga tidak memerlukan
pembedahan.(catatan: operasi untuk mengangkat mioma dalam kehamilan dapat
menyebabkan banyak perdarahan).
Daftar pustaka
1.
Joedosapoetro
MS,Sutoto. Tumor jinak alat-alat genital. Dalam : Wiknjosastro H, Saifuddin
AB,Rachimhadhi T.Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo jakarta 1994.
2.
Cunningham FG,Leveno
KJ,Bloom SL,et al.Williams Obstetrics.
3.
Hochman A,Schreiber H. Pregnancy
and cancer of the breast.Obstet Gynecol
Teriam kasih tulisanya mbak , btw sangat beramnfaat tulisan yang mbak tulis.
ReplyDeletesalam kenal
http://www.tanyadok.com/kesehatan/mengenal-mioma-uteri-lebih-jauh
nice ..
ReplyDeletehttp://obatmioma.obatasliindonesia.com/