Wednesday 10 April 2013

Mioma uteri


Neoplasma jinak ini berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menumpangnya. Oleh karena itu dalam kepustakaan dikenal juga istilah fibromioma,leiomioma,ataupun fibroid.



Patogenesis
Etiologi pasti terjadinya mioma uterri sampai saat ini belum diketahui. Stimulasi estrogen diduga sangat berperan tejadinya mioma uteri. Hipotesis ini didukung oleh mioma uteri yang banyak ditemukan pada usia reproduksi dan kejadiannya rendah pada usia menopose. Ichimura mengatakan bahwa hormon ovarium dipercaya menstimulasi pertumbuhan mioma karna adanya peningkatan insidennya setelah menarke. Pada kehamilan pertumbuhan tumor ini makin besar,tetapi menurun setelah minopose. Perempuan nulipara mempunyai resiko yang tinggi untuk terjadinya mioma uteri,sedangkan perempuan multipara mempunyai resiko relatif turun untuk terjadinya mioma uteri.
Patologik anatomik
Menurut letaknya mioma dapat dibagi:
·         Mioma submukosum: berada dibawah endometrium dan menonjol kedalam rongga uterus .
·         Mioma intramural : mioma terdapat didinding uterus diantara serabut miometrium
·         Mioma subserosum: apabila tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada permukaan uterus,diliputi oleh serosa.
Mioma submukosum dapat tumbuh bertangkai menjadi polip,kemudian dilahirkan melalui saluran serviks (mioma geburt). Mioma subserosum dapat tumbuh diantara kedua lapisan ligamentum latum menjadi mioma uteri intraligamenter.
Sarang mioma dapat mengalami nekrosis dan infeksi yang diperkirakan karena sirkulasi darahnya. Misalnya terjadi pada mioma yang dilahirkan hingga perdarahan berupa mitroragia disertai leukorea dan gangguan gangguan yang disebabkan oleh infeksi dari uterus sendiri.
Pengaruh mioma pada kehamilan dan persalinan
Terdapatnya mioma uteri mungkin mengakibatkan hal-hal sebagai berikut:
·         Mengurangi kemungkinan perempuan menjadi hamil,terutama pada mioma uteri submukosum.
·         Kemungkinan abortus bertambah.
·         Kelainan letak janin dalam rahim,terutama pada mioma yang besar dan letak subserosum.
·         Menghalangi lahirnya bayi,terutama pada mioma yang letaknya diservik.
·         Insersia uteri dan atonia uteri,terutama pada mioma yang letaknya didalam rahim dinding rahim atau apabila terdapat banyak mioma.
·         Mempersulit lepasnya plasenta,terutama pada mioma yang submukosum dan intramural.
Pengaruh kehamilan dan persalinan pada mioma uteri
Sebaliknya,kehamilan dan persalinan dapat mempengaruhi mioma uteri menjadi:
·         Tumor tumbuh lebih cepat dalam kehamilan akibat hipertrofi dan edema,terutama pada bulan –bulan pertama,mungkin karena pengaruh hormonal. Setelah kehamilan 4 bulan tumor tidak bertambah besar lagi.
·         Tumor menjadi lebih lunak dalam kehamilan,dapat berubah bentuk,dan mudah terjadi gangguan sirkulasi didalamnya,sehingga terjadi perdarahan dan nekrosis,terutama ditengah-tengah tumor. Tumor tampak merah atau tampak seperti daging .
·         Mioma uteri subserosum yang berrtangkai dapat mengalami putaran tangkai akibat desakan uterus yang makin lama makin membesar. Torsi menyebabkan gangguan sirkulasi dan nekrosis yang menimbulkan gambaran klinik nyeri perut mendadak.
Diagnosis
Diagnosis mioma uteri dalam kehamilan biasanya tidak sulit walaupun kadang-kadang dibuat kesalahan. Terutama kehamilan kembar,neoplasma ovarium ,dan uterus didelfis dapat menyesatkan diagnosa. Ada kalnya mioma besar teraba seperti kepala janin ,sehingga kehamilan tunggal disangka kehamilan kembar,atau mioma kecil disangka bagian kecil janin. Dalam persalinan mioma lebih menonjol sewaktu ada his sehingga mudah dikenal.
Mioma yang lunak dan tidak menyebabkan kelainan bentuk uterus sangat sulit untuk dibedakan dari uterus gravidus. Bahkan pada laparotomi waktu perut terbuka,kadang –kadang tidak mungkin untuk dibuat diagnosis yang tepat.
Penanganan
Pada umumnya tidak dilakukan operasi untuk mengangkat mioma dalam kehamilan. Demikian pula tidak dilakukan abortus provokatus. Apabila terjadi degenerasi merah pada mioma dengan gejala-gejala seperti disebut diatas,biasanya tidak konservatif dengan istirahat baring dan pengawasan yang ketat memberi hasil yang cukup memuaskan. Antibiotika tidak banyak gunanya karena proses peradangannya bersifat suci hama. Akan tetapi,apabila dianggap perlu,dapat dilakukan laparotomi percobaan dan tindakan selanjutnya disesuaikan dengan apa yang ditemukan waktu perut dibuka. Apabila mioma menghalang-menghalangi lahirnya janin,harus dilakukan seksio sesarea. Dalam masa nifas mioma dibiarkan kecuali apabila timbul gejala-gejala  akut yang membahayakan. Pengangkatannya dilakukan secepat-cepatnya setelah 3 bulan,akan tetapi pada saat itu mioma kadang-kadang sudah demikian mengecil sehingga tidak memerlukan pembedahan.(catatan: operasi untuk mengangkat mioma dalam kehamilan dapat menyebabkan banyak perdarahan).

Daftar pustaka
1.      Joedosapoetro MS,Sutoto. Tumor jinak alat-alat genital. Dalam : Wiknjosastro H, Saifuddin AB,Rachimhadhi T.Ilmu Kandungan. Edisi ketiga. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo jakarta 1994.
2.      Cunningham FG,Leveno KJ,Bloom SL,et al.Williams Obstetrics.
3.      Hochman A,Schreiber H. Pregnancy and cancer of the breast.Obstet Gynecol

2 comments:

  1. Teriam kasih tulisanya mbak , btw sangat beramnfaat tulisan yang mbak tulis.
    salam kenal


    http://www.tanyadok.com/kesehatan/mengenal-mioma-uteri-lebih-jauh

    ReplyDelete
  2. nice ..
    http://obatmioma.obatasliindonesia.com/

    ReplyDelete